Postinganku kali ini mungkin agak berbeda dari yang sebelum2nya soal penggunaan bahasa, saat ini saya mau meMAKASSARkan MAKASSAR, sekalipun bukan orang asli sini, paling tidak saya sudah lama mengarungi kerasnya kehidupan Makassar (halaah!!). Jadi, buat kawan2 yang berasal dari luar kota daeng ini, kLo ndak mengerti silakan tanya langsung sama penulisnya (maunya!!). huuehehehe...
Semenjak kenaikan BBM tanggal 23 Mei yang lalu, hidupku yang memang awalnya sudah susah sekarang tambah susah, harga barang2 naik, uang transportasi naik, bayangkanki nah kalo saya ke kampus dua kali sambung pete2, sampai ikip itu taripna naik jadi Rp 3000,- trus sambung pete2 kampus Rp 3000,-, jadi pulang pergi saja sudah menghabiskan biaya sebesar Rp 12.000,- (gileee!!!! Andai ada ojek pribadiku!! ^_~), kLo begini terancam kelaparanma kodong dan pastinya tambah kurus (Huf!! Beratnya beban hidupku!). Maceku juga menanggapi kenaikan BBM dengan amat mengecewakan:
Saya: Ma! Naikmi kasihan BBM, kasih naik sai juga uang jajanku!
Mace: Aduuh, justru karena naik BBM, uang jajanmu harus dikurangi, karena masih banyak kebutuhan yang lain yang lebih penting harus dipenuhi.
(Hiks3X.. teganya,, Oh,, mama!! Kau hancurkan aku dengan sikapmu, tak sadarkah kau telah menyakitiku.. Huhuhuhu)
Huaaaaaahhhh,, BBM naik, uang jajan turun. (menyedihkan!)
Saya ndak habis pikir sama pemerintah, bisa2nya itu mereka menaikkan harga BBM di tengah kondisi bangsa kita yang lagi merana ini, MENAIKKAN HARGA BBM adalah alasan yang KAMPUNGAN!! Dari tahun 2005 dengan alasan yang sama karena harga minyak dunia naik, eDd nassami itu, harga dunia semakin hari bakalan naik, tapi bagaimana pintar2nya pemerintah mengantisipasi hal itu dari jauh2 hari, agar dampaknya tidak seperti sekarang ini, kasian rakyat miskin tambah miskin. Setelah melakukan beberapa kali diskusi sama teman2 di kampus, ternyata SBY-JK bersama menteri neoliberalnya yang dikader oleh Barat telah melakukan kebohongan. Masih banyak solusi untuk tidak menaikkan harga BBM diantaranya:
• Nasionalisasi aset2 strategis bangsa
• Kontrak ulang dengan perusahaan asing
• Cabut UU migas 22 thn 2001 (yang pro pengusaha)
• Sita harta koruptor keparat itu!
• Pajak progresif untuk orang kaya
• Pangkas gaji anggota dewan/pejabat (wakil rakyat bd’, tapi ndak ada buat2na untuk rakyat!)
• Penghapusan dan jadwal ulang utang
• Hentikan kebocoran anggaran dalam APBN/APBD
Huf! Saya saja yang termasuk keluarga yang berada di tepat garis kemiskinan alias pas-pasan maksudnya pas lagi mau makan ada, pas lagi mau nonton ada (hehehe, Just kidding coy!) sudah cukup menderitami, kLo yang di bawah garis kemiskinan khan ada ji BLT (bantuan langsung tunai), tapi menurut saya BLT itu kurang tepat untuk dijadikan solusi, karena BLT = HIBURAN SESAAT, kenapa pemerintah tidak membuka lapangan kerja seluas2nya saja, mengalokasikan anggaran lebih untuk kredit usaha kecil menengah, atau memberikan pendikan dan layanan kesehatan gratis buat mereka, saya pikir itu lebih bermanfaat, daripada BLT belum tentu dengan uang itu mereka akan jadikan modal usaha, jangan2 hanya untuk hal yang amat sangat tidak penting, misalnya merokok mungkin (sebuah penelitian mengatakan bahwa mayoritas pengonsumsi rokok terbesar adalah masyarakat menengah ke bawah, rokok itu kayak makanan pokok sehari2, eDd, nakalah2mi nasi kapang!). BLT sama saja dengan mendidik rakyat untuk jadi ‘peminta-minta’ saja ketimbang sebagai ‘pekerja’.
Banyak sekali kodong permasalahan di negara kita, tapi sayangnya masyarakat2 elit menutup mata dari itu semua, mentang2 adami di Safety Zone ndak maumi pikirkan rakyat jelata, yang penting ‘senang’ dan berusaha membuat posisi yang jauh lebih nyaman dan aman, sekalipun harus menindas orang lain.
Anak2 muda juga, kalian yang akan memimpin Indonesia ke depan, tapi kalian sendiri sedikitpun tak ada perhatian kepada rakyat yang lagi sengsara, kalian sibuk dengan kehidupan yang hedonis, mengejar kesenangan hidup, membeli dan mengonsumsi atau bergaya seperti kaum borjuis yang tidak pernah melakukan apa-apa demi kemanusiaan. Ayolah kawan! Mari kita berjuang bersama2 selamatkan Indonesia!!! Indonesia butuh jiwa dan semangat muda kita!
“Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.” (novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
hmm...
ngomongin masalah BBM ya de'..
BLT wujud subsidi orang, semacam kompensasi atas kenaikan BBM. dampak negatif org jd malas, ya itu tgntung diri pribadi msg2..
klo nda ada BLT, pasti mkn meradang donk permasalahn bangsa ini.
sy setuju kt menteri keu + plt ment perekonmian (salut bgt utk beliau) :)
so..mari bangkit untuk maju
salam
Posting Komentar