16 Februari 2008

Falsafah Cinta

Jgn katakan "AKU CINTA PADAMU!" bila kau tdk benar2 peduli. Jgn bicarakan soal perasaan bila itu tdk benar2 ada. Jgn kau sentuh hidup seseorang bila kau hanya berniat main2 dgnnya. Jgn menatap ke dlm mata seseorang bila apa yg kau lakukan hanya pembohongan. Hal paling kejam yg dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, sedangkan kau tdk berniat langsung "UNTUK MENERIMANYA" saat ia terjatuh..

Falsafah Cinta.....

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,

Mereka yang hanya ingin bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,

Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian,

Mereka yang mencintainya, menyebutnya takdir.

Allah mengetahui yang terbaik, akan memberi ujian untuk menguji kita,

Kadang cinta melukai hati, supaya hikmahnya bisa tertanam dalam.

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan dibaliknya,

Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa Ia mengambil sesuatu, Ia akan memberi yang lebih baik.

Mengapa menunggu?

Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa,

Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono,

Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu,

Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,

Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.

Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada.

Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.

Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius

Perlu kau ketahui bahwa :

Bunga tidak mekar dalam waktu semalam,

Kota Roma tidak dibangun dalam waktu sehari,

Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan,

Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.

Kebanyakan hal yang indah dalam kehidupan memerlukan waktu yang lama,

Dan penantian tidaklah sia-sia. Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal?

Iman, keberanian, pengharapan.

Penantian menjanjikan satu hal yang tak dapat dibayangkan oleh seorang pun.

Pada akhirnya, Allah dengan segala hikmatnya..

15 Februari 2008

Filsafat Patah Hati

Saya memang harus bilang terima kasih sama kamu yang sudah membuatku patah hati bahkan berkali-kali.

Patah hati mungkin buat banyak orang adalah hal yang menyakitkan. Tapi bagi saya itu adalah karunia tak ternilai, sebab berarti Tuhan lagi-lagi masih memberikan anugerah cintanya.

Mengenal kamu adalah hal terindah bagiku, karena meskipun kamu tidak sadar akan hal itu, kamu telah banyak memberikan inspirasi terhadap hidupku. Tak hanya di urusan cinta, tetapi bahkan saya menemukan kembali keseimbangan dalam hidup. Saya sadar, selama ini saya benar-benar seorang utilitarian penganut setia John Stuart Mill. Tindakan saya hanya berdasarkan pertimbangan efektivitas dan efisiensi. Tetapi saat berhadapan dengan kamu, rasionalitas utilitarian tak lagi bisa saya pertahankan. Pendek kata, saya meluruh dalam emosi cinta yang gua bangun sendiri.

Agak sedikit melenceng, saya jadi ingat istilah Hannah Arendt (seorang perempuan filsuf yang pernah pacaran dengan filsuf besar Jerman, Martin Heidegger) bahwa "politik adalah seni untuk mengabadikan diri manusia". Maka gua kembali berteori bahwa "perjuangan" yang saya lakukan untuk mendapatkan kamu adalah bagian dari keinginan setiap manusia untuk mengeksistensikan dirinya. Tiba-tiba saya merasa menjadi seorang eksistensialis. Bukankah Adam adalah seorang eksistensialis ketika ingin mendapatkan Hawa?

Sampai di sini, ssaya hampir saja menemukan jawaban, bahwa kalau saya memperbanyak pola eksistensialis semacam ini, hasrat saya terhadap kamu pasti akan semakin menipis. Tetapi lagi-lagi model ini menemukan jalan buntu. Saya malah semakin cinta sama kamu. Saya jadi agak frustasi dan hampir saja terdorong untuk membuang semua teori. Namun bukankah Stephen Hawking mengatakan bahwa semua hal pasti ada rumusnya? (Theory of Everything)

Kembali saya buka semua catatan dari filsuf-filsuf besar dunia yang pernah saya baca buku-bukunya. Dari konsep cartesian-nya Descartes hingga keseimbangan kosmiknya Fritjof Kapra. Dari konsep universalitasnya Kant hingga konsep dialogisnya Habermas. Dari konsep komunitariannya Robert N Bellah hingga pragmatismenya John Dewey.

Dan akhirnya... saya memang tidak pernah bisa mendapatkan jawabannya... namun tetaplah ada filosofi di balik itu semua. Saya menemukan sintesis dari semuanya, bahwa cinta adalah hal yang harus terus dicari oleh manusia. Cinta bukan sebuah konsep fana yang hidup hanya pada momen-momen romantik seperti akhir cerita buku-buku HC Andersen, tetapi lebih dari itu, cinta adalah sebuah cita-cita yang dibangun dari pengalaman emosional dan transendental setiap manusia.

Patah hati adalah ekses dari proses pencarian cinta. Dan sekali lagi terima kasih Socrates... kamu telah menyingkap sekian banyak misteri tentang cinta.

14 Februari 2008

14 Februari 2008

14 Februari identik dengan Hari Kasih Sayang atau beberapa orang menyebutnya dengan Hari Valentine. Menurut saya, tidak ada yang salah dengan Valentine, di zaman seperti ini ketika orang-orang sibuk dengan urusannya masing2, dan amat individualis, dibutuhkan moment2 seperti ini “Hari Kasih Sayang”, memang benar kata sebagian orang “ngapain ngerayain Hari Valentine? Toh tidak hanya hari itu saja khan kita memberi kasih sayang, tapi tiap hari?”. Sama seperti “mengapa kita merayakan Hari Idul Fitri, toh tiap hari kita dituntut untuk selalu fitri/suci?” Mungkin memang kita butuh moment2 seperti itu sebagai bahan refleksi kritis atas apa yang telah kita lakukan selama ini. Yang SALAH adalah ketika kita melakukan “penyimpangan makna” atas moment itu, misalnya dengan hanya sekedar berpesta, hura2, having fun saja, atau bahkan melakukan hal “mudharat” lainnya.

Tapi, sepertinya tanggal 14 februari tahun ini, “Hari Kasih Sayang” itu tidak berlaku pada saya, tepat pada tanggal ini, kutemukan diriku mengalami penyakit yang amat membahayakan, bahkan sampai tidak berdaya ku menghadapinya, ini yang disebut “Patah Hati”... Hiks100000X....

Jika ku mendefinisikan cinta adalah meletakkan keberadaanku pada orang yang saya cintai, berarti saat ini diriku “TIDAK ADA”, karena ketika cinta itu hilang, maka dirikupun akan ikut hilang. Tapi, semoga saya tidak “sebodoh” itu, hidupku masih panjang, masih banyak hal yang ingin kutahu dari hidup ini, masih banyak cita2ku yang belum kuraih (termasuk mendapatkan CINTAKU itu). Mungkin definisi ini, hanya untuk orang2 yang cepat menyerah akan keadaan, dan saya berusaha tidak seperti itu, mengutip kata2 dari novel 5 cm yang pernah saya baca, “I’m a driver not a passanger in Life”.

Saya tidak munafik bahwa saat ini saya amat sangat RAPUH, seseorang yang saya cintai telah mematahkan semangat hidupku, membuatku meneteskan air, membuat hatiku hancur berkeping2 hingga tak berbentuk lagi. Sekarang, saya lagi berusaha untuk bangkit dari keterpurukan ini, dan memikirkan apa yang akan kulakukan jika esok tiba :

“Apakah ku tetap bertahan mencintai dia ?”

“ataukah ku harus mencari cinta yang lain?”